Minggu, 11 Desember 2011

Girls' Generation adalah grup penyanyi wanita Korea Selatan yang dibentuk SM Entertainment. Mereka terdiri dari 9 anggota: Yoona, Tiffany, Yuri, Hyoyeon, Sooyoung, Seohyun, Taeyeon, Jessica, dan Sunny. Singel perdana "다시 만난 세계 (Into the New World)" dirilis 2 Agustus 2007. Kedua album mereka masing-masing telah terjual lebih dari 100 ribu kopi.
Penggemar menyebut mereka sebagai SNSD, singkatan dari nama grup ini dalam bahasa Korea, So Nyeo Shi Dae. Klub penggemar resmi Girls' Generation bernama S♡NE (소원) yang diambil dari judul lagu dalam album pertama mereka.

Foto Biodata Yoona SNSD

Nama Panggilan : Yoona
Nama Lengkap : Im Yoon Ah
Arti Nama : Anak kecil yang tak berdosa
Nama Panggilan di SNSD : Charming Girl
Nama Panggilan Lain : Little Deer, Retarol, Flower Deer, Powerful Yoona, Bravery Yoona, YoonABC
Tgl. Lahir : 30 Mei 1990
Gol. Darah : B
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 47 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-3, membantu vokal
No. Favorite : 93
Spesial : Akting
Durasi Latihan : 7 tahun 2 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete

Biodata Tiffany SNSD

Nama Panggilan : Tiffany
Nama Lengkap : Hwang Mi Young, Tiffany Hwang
Arti Nama : Daun bunga yang cantik
Nama Panggilan di SNSD : Brighter Than Gem
Nama Panggilan Lain : Fany, Brighter than Mushroom Tiffany, Fanny of Belly, Bacteria Fany, Fany The Practicer, Rural Fany, Spongebob Hwang, Fany Fany Tiffany, Human Jukebox, Mushroom
Tgl. Lahir : 1 Agustus 1989
Tinggi Badan : 162 cm
Berat Badan : 50 kg
Posisi : Ketua Vokal yang ke-4
Hobi : Main Seruling
Spesial : Bahasa Inggris, Main Flute ( Seruling )
Durasi Latihan : 3 tahun 7 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Baby Baby

Biodata Yuri SNSD

Nama Panggilan : Yuri
Nama Lengkap : Kwon Yuri
Arti Nama : Putih melati yang ramah ( Baik hati )
Nama Panggilan di SNSD : Black Pearl
Nama Panggilan Lain : Yul, Kwongul, Ggab-Yul, Black Yul, Yuree
Tgl. Lahir : 5 Desember 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 167 cm
Berat Badan : 45 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-2, membantu vokal
No. Favorite : 19
Hobi : Dancing, Ballet, Main piano, Violin, Renang
Spesial : Bahasa Cina, renang
Durasi Latihan : 5 tahun 11 bulan
Lagu Favorite Dari SNSD : Baby Baby

Biodata Hyoyeon SNSD

Nama Panggilan : Hyoyeon
Nama Lengkap : Kim Hyo Yeon
Arti Nama : Selalu tumbuh dengan indah
Nama Panggilan di SNSD : Bright Snow White
Nama Panggilan Lain : Dancing Queen, Princess Fiona, Hyo Fit and Firm, Apple Princess, Hyon
Tgl. Lahir : 22 September 1989
Gol. Darah : AB
Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Ketua Dancer yang ke-1, membantu vokal
No. Favorite : 85
Hobi : Menari/Nge dance
Spesial : Bahasa Cina, Dance
Durasi Latihan : 6 tahun 1 bulan

Biodata SooYoung SNSD

Nama Panggilan : SooYoung
Nama Lengkap : Choi Soo Young
Arti Nama : Daun bunga yang kemewahan
Nama Panggilan di SNSD : Fun Loving Princess
Nama Panggilan Lain : A Person with long body, Long Legs, Model, Food God, Interuptor, Syoung
Tgl. Lahir : 10 Februari 1990
Gol. Darah : O
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Membantu Vokal
No. Favorite : 08
Hobi : Makan
Spesial : Bahasa Jepang, Dance
Durasi Latihan : 6 tahun 3 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Complete

Biodata SeoHyun SNSD

Nama Panggilan : SeoHyun
Nama Lengkap : Seo Joo Hyun
Arti Nama : Mutiara penting/mutiara yang berguna
Nama Panggilan di SNSD : The Youngest Princess
Nama Panggilan Lain : Seororo, Innocent Seohyun, Kerohyun, Youngest Child, Milk Seo Joo
Tgl. Lahir : 28 Juni 1991
Gol.Darah : A
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 48 kg
Posisi : Ketua Vokal yang ke-3
No. Favorite : 64
Hobi : Main Piano, nonton Keroro
Spesial : Bahasa Cina, Main Piano
Durasi Latihan : 6 tahun 6 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Kissing You

Biodata Taeyeon SNSD

Nama Panggilan : Taeyeon
Nama Lengkap : Kim Tae Yeon
Arti Nama : Kebesaran ( yang mulia ) yang cantik
Nama Panggilan di SNSD : little child that is like Pack Sol – Ge snack
Nama Panggilan lain : Taetae, Taeng, leader Taeyeon, leader Taeng, Kid leader, Auntie, Afro Tangee, little person, A person with short body, Pack-Sol-Ge snack
Tgl. lahir : 9 Maret 1989
Gol. darah : O
Tinggi badan : 162 cm
Berat Badan : 44 kg
Posisi : ketua, ketua vocal yang ke- 1
No. Favorite : 22, 3, 6 ,9
Hobi : Renang
Special : Menyanyi Trot, bahasa Cina
Durasi latihan : 5 tahun 3 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Merry Go – Round

Biodata Jessica SNSD

Nama Panggilan : Jessica
Nama Lengkap : Jung Soo Yeon, Jessica Jung
Arti Nama : Cantik dan kemewahan / barang mewah
Nama Panggilan di SNSD : Ice Princess
Nama Panggilan Lain : Sic, Sica, Sicachu, Liquid Sica, Sica Effect,, Sica Of Sweat, Baby Sic, Puppet Sic, Sexica, glowing Sic, Sleepy Sica
Tgl. lahir : 18 April 1989
Gol. darah : B
Tinggi badan : 163 cm
Berat badan : 45 kg
Posisi : ketua Vocal yang ke- 2
No. Favorite : 52
Hobi : sepakbola, tinju
Spesial : Dance, bahasa inggris
Durasi latihan : 7 tahun 6 bulan
Lagu favorite dari SNSD : Complete

Biodata Sunny SNSD

Nama Panggilan : Sunny
Nama Lengkap : Lee Sun Kyu
Arti Nama : Permata yang dilahirkan dengan indah
Nama Panggilan di SNSD : Energy Pill
Nama Panggilan lain : Lee Sunny, Lee Sun, Dolphin, Dolphin Sunny, Cute Sunny, Sun Kyu
Tgl. Lahir : 15 Mei 1989
Gol. Darah : B
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 43 kg
Posisi : Membantu Vokal
No. Favorite : 26
Hobi : Renang, main video game, olahraga
Spesial : Atletik
Durasi Latihan : 9 bulan
Lagu Favorite dari SNSD : Ooh-La-La!

Contoh SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Nutrisi Ibu Nifas

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TOPIK : Nutrisi Yang Diperlukan Oleh Ibu Nifas

HARI/TANGGAL : Sabtu, 17 Desember 2011

TEMPAT : Aula RSUD Ciamis

WAKTU : 20 menit

PEMBICARA : Indri Tri Lestari

PESERTA/SASARAN : Ibu Nifas

I. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Dengan diadakannya promosi kesehatan diharapkan para ibu dapat mengetahui apa itu masa nifas dan nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh seorang ibu pada masa nifas dan kegunaannya.

2. Tujuan Khusus

Dengan diadakannya promosi kesehatan diharapkan 75% ibu-ibu yang sedang dalam masa nifas di daerah ciamis dapat mengetahui :

a. Apa itu masa nifas

b. Nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh ibu nifas dan kegunaannya

II. SUB TOPIK

1. Pengertian masa nifas

2. Nutrisi yang diperlukan ole ibu nifas dan kegunaannya

III. METODA PENYAMPAIAN

Ceramah tanya jawab (CJT) / diskusi

IV. MEDIA

1. LCD/power point

2. OHP

3. Leaflet

V. MATRIKS KEGIATAN

NO

JENIS KEGIATAN

WAKTU

MATERI

1

Pembukaan

3 menit

Perkenalan

Kontrak Waktu

2

Proses

12 menit

Definisi

Nutrisi yang dibutuhkan dan kegunaannya

3

Evaluasi

3 menit

Tanya Jawab

4

Penutup

2 menit

Kesimpulan

Salam Penutup

VI. EVALUASI

VII. KESIMPULAN


MATERI

A. Pengertian

Masa nifas adalah pulih kembali,mulai dari partus selesai sampai alat-alat kandungan kembali sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu

Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama 6-8 minggu (Saifuddin et al, 2002). Asuhan selama periode nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dilahirkannya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, yang mana 50% kematian ibu pada masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Di samping itu, masa tersebut juga merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, karena dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Winkjosastro et al, 2002).

B. Kebutuhan Dasar Ibu Nifas

1. Nutrisi dan Cairan

2. Ambulasi

3. Eliminasi

4. Kebersihan Diri

5. Perawatan Luka Perineum

6. Seksual

7. KB

8. Senam Nifas

Salah satu kebutuhan dasar ibu nifas adalah kebutuhan akan nutrisi dan cairan. Karena nutrisi dan cairan yg ibu peroleh sangat berkaitan dengan kondisi kesehatan ibu. Dan tentu saja, kesehatan bayi sedikit banyak juga bergantung pada kesehatan ibunya. Demikian pula dengan asupan makanannya, terutama bagi ibu yang menyusui. ASI yang diberikan ibu memang berkualitas dan sangat berguna bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi, namun mutunya tetap harus dijaga. Santapan yang sebaiknya dikonsumsi ibu yang sedang menyusui harus mengandung makanan bergizi yang seimbang. Menurut dr.William Sears dalam bukunya The Baby Book, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik. Selain itu, Ibu nifas memerlukan nutrisi cairan juga untuk pemulihan kondisi kesehatan setelah melahirkan.

C. Zat-zat Yang Diperlukan Oleh Ibu Nifas

Kalori

Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita dewasa memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori, karena akan mengganggu proses metabolisme tubuh dan menyebabkan ASI rusak.

Karbohidrat kompleks

Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan enam porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.

Sayuran hijau dan buah

Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari. satu porsi setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran hijau yang telah dimasak, satu tomat.

Protein

Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein setara dengan tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140 gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu atau 5-6 sendok selai kacang.

Lemak

Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram perporsi) perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.

Kalsium dan vitamin D

Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan sarden, atau 280 gram tahu kalsium.

Magnesium

Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.

Garam

Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan asin seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.

Cairan

Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 3 liter tiap hari. Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.

Vitamin

Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang diperlukan antara lain:

  1. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
  2. Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6 sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang polong dan kentang.
  3. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.

DHA

DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak , hati dan ikan.

Zinc (Seng)

Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan. Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng terdapat pada seafood, hati dan daging.

SUMBER PUSTAKA

http://www.lusa.web.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-nutrisi-dan-cairan/ akses:05-des-2011-jam:12.49

http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html.akses:05-des-2011.jam:13.07

Sujiyatini M.Keb, dkk, 2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas ASKEB III. Cyrillus Publisher : Yogyakarta

Senin, 03 Oktober 2011

A. PERKEMBANGAN ANAK MASA PRA SEKOLAH

Masa ini disebut juga masa anak-anak awal ,terbentang antara umur 2-6 th. beberapa ciri perkembangan pada masa ini adalah :
a) Perkembangan Motorik : Dengan bertambah matangnya Perkembangan otak yang mengatur sistem saraf-saraf otot (neuromuskular) memungkinkan anak-anak usia ini lebih lincah dan aktif bergerak. Pada perkembangn motorik kasak diawali dengan kemampuan untuk berdiri satu kali selam 1-5 detik , Melompat dengan satu kaki,Berjalan dengan tumit dan berjalan dengan bantuan.Perkembangan motorik halus Mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, mampu menjepit benda, melambaikan tangan, makan sendiri, minum dari cangkir dengan bantuan, makan dengan jari, membuat coretan diatas kertas.
b) Perkembang Kognitif : Sudah mulai menunjukkan perkembangan dan anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dan tampak sekali kemampuan anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mereka lihat dan anak membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang tuanya.
c) Perkembangan Komunikasi : Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih 10 kata, pada tahun kedua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengar kata-kata ulangan. Pada usia 3 tahun anak sudah mampu menguasai 900kata dan banyak kata-kata yang digunakan seperti Apa, Mengapa, Kapan, dan Bagaimana. Perlu diingat bahwa pada usia ini anak masih belum fasih dalam berbicara.
d) Perkembangan psikologis : Pada usia 2 atau 3 tahun seorang anak mulai melihat kemempuan- kemampuan tertentu dalam dirinya. Sikap terhadap orang lain mulai berubah. Disatu pihak membutuhkan orang tua, dilain pihak kelakuannya mulai tumbuh dan ingin mengikuti kehendak – kehendaknya sendiri, ia sering membantah, masa ini disebut juga sebagai masa negatifitas yang pertama, masa negatifitas tumbuh pada usia 5 sampai 6 tahun, anak dalam perkembangan kepribadianya selalu membutuhkan seorang tokoh untuk identifikasi. Identifikasi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Pada anak, biasanya tokoh yang ingin disamai adalah ayah atau ibu. Dalam prosesnya, tampa disadari oleh sang anak bisanya mengambil alih sikap-sikap, norma, nilai, dan sebagainya dari tokoh identifikasi.
e) Perkembangn Moral : Pada masa ini anak sudah memiliki dasar – dasar dari sikap-sikap moralitas terhadap kelompoknya. Kalau sebelumnya anak diajarkan tentang apa yang benar dan apa yang salah maka pada masa ini lebih ditunjukkan mengenai bagaimana ia harus bertingkah laku, anak harus dapat merasakan akibat yang menyenangkan dari tingkah lakunya yang sesuai kelompok sosial, demikian akibat yang tidak menyenangkan apabila ia berlaku demikian. Anak juga mengenal suatu tindakan itu baik dari hadiah yang dijanjikan oleh orang tuanya. Artinya anak tau tindakan itu benar jika dengan tindakan itu kebutuhannya terpuaskan. Jadi masa ini anak dapat memperlihatkan sesuatu perbuatan yang baik, tapi masih tanpa pengetahuan mengapa ia harus berbuat demikian. Ia melakukan ini untuk menghindari hukuman yang mingkin akan dialami dari lingkuangan sosial atau untuk memperoleh pujian atau untuk pemenuhan kebutuhannya. Dengan adanya rangsangan dari orang tua untuk anak berbuat baik diharapkan bahwa pada anak-anak tertanam nilai-nilai moral yang baik. Dengan dorongan orang tua dan usaha anak itu sendiri untuk selalu berbuat baik, diharapkan anak mulai mengerti, ia sendiri akan tau mengapa perbuatan tertentu itu dikatakan baik dan yang tidak baik. Dengan demikian moralitas anak semakin berkembang.
f) Perkembang sosial : Dunia pergaulan anak menjadi sangat luas keterampilan dan penguasaan dalam bidang fisik, motorik, emosi, sudah lebih meningkat. Anak makin ingin melakukan bermacam-macam kegiatan. Pada masa ini anak dihadapkan pada tuntutan sosial dan susunan emosi baru, bila orang tua dan lingkungan memberi kebebasan dan kesempatan untuk melakukan kegiatan, mereka mau menjawab pertanyaan anak dan tidak menghambat fantasi dan kreasi dalam bermain, dalam diri anak akan berkembang inisiatif. Sebaliknya karena pada masa ini mulai juga terpupuk kata hati, maka bila ajaran moral disiplin ditanamkan terlalu keras dan kaku, pada anak kan timbul rasa bersalah (menurut Erikson terjadi krisis antara inisiatof dengan rasa bersalah).

Arti bermain bagi anak-anak

Pada usia kanak-kanak fungsi bermain mempunyai pengaruh besar sekali bagi perkembangan anak. Jika pada orang dewasa sebagian besar dari perbuatannya diarahkan sebagai pencapaian tujuan dan prestasi dalam bentuk kerja, maka kegiatan anak sebagian terbentuk aktifitas bermain. Permainan adalah kesibukan yang dipilih sendiri oleh tujuan. Sekalipun kita menyangka anak itu cuma bermain-main dengan rasa tak acuh saja, namun pada hakikatnya kegiatan tadi disertai intensitas kesadaran, minat penuh dan usaha yang keras, gerak-gerik kegiatan anak disebabkan oleh: 1. kelebihan tenaga yang terdapat ada dirinya, 2. Dorongan belajar guna melatih semua fungsi jasmani dan rohani. Gerakan-gerakan bermain itu antara lain : Menerjang, memukul–mukul, menyembur-nyembur, merangkak, meluncur, melempar, menyobek-nyobek kertas, duduk, berdiri, berlari dan lain-lain. Identitas gerak permainan bergantung pada besarnya tenaga anak, terutama pada yang kelebihan tenaganya. JIka kelebihan tenaganya berkurang maka permainan menjadi mengendor dan akhirnya berhenti.

B. PERKEMBANGAN ANAK MASA SEKOLAH

Ada yang berpendapat bahwa masa usia sekolah adalah masa matang untuk belajar atau untuk sekolah. Disebut masa matang untuk belajar karena mereka sudah berusaha mencapai sesuatu, sedangkan masa matang untuk bersekolah, karena mereka sudah menginginkan kecakapan-kecakapan baru, yang dapat diberikan oleh sekolah. Proses pendidikan adalah merupakan salah satu aktivitas manusia. Fungsi motivasi dalam proses pendidikan adalah membangkitkan dorongan untuk melakukan aktivitas dalam pendidikan. Keaktifan dapat menghasilkan perubahan dalam kognitif, psikomotor dan afektif siswa. Perubahan relatif konstan dan terbatas. Perumusan ini berlaku bagi setiap pembelajaran dalam proses belajar-mengajar. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh beberapa faktor yang menunjang terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar tersebut. Faktor metode mengajar akan berkaitan dengan model pembelajaran yang diterangkan. Secara umum masa sekolah dasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kelas rendah dan masa kelas tinggi. Masa kelas rendah yang berusia antara 6 atau 7 sampai 9 atau 10 tahun. Sedangkan masa kelas tinggi berusia antara 9 atau 10 sampai 12 tahun.

Sifat-sifat khas pada masa kelas rendah Sekolah Dasar :
1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
2. Adanya sikap mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional.
3. Adanya kecenderungan memuji sendiri.
4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan yang lain.
5. Tidak menganggap penting dalam menyelesaikan suatu soal.
6. Menghendaki nilai rapor yang baik.

Sifat-sifat khas pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar :
1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis yang konkrit.
2. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
3. Ada kecenderungan berminat pada salah satu pelajaran.
4. Membutuhkan guru atau orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
5. Memandang nilai raport sebagai ukuran prestasi sekolah
6. Gemar membentuk kelompok sebaya

Masa sekolah diakhiri dengan masa Pueral, yaitu mempunyai karakteristik tersesuai dan banyak menarik perhatian pendidik. Ada beberapa ciri yang menonjol seperti sifat yang ekstravers, berkuasa, saing kompetisi, idealis. Dari segi lainnya akan menerima otoritas orang tua dan guru dengan wajar. Aspek-aspek psikologis dan fisik yang penting dalam perkembangan pada masa anak sekolah yaitu : Intelektual, kognitif, motorik, verbal dan emosi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Perkembangan fisik anak merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Dengan meningkatnya perkembangan tubuh, baik ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap lingkungannya tanpa bantuan orang tua dan orang lain di sekitarnya. Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik dan psikis.

2. Faktor Eskternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain : faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor lingkungan non fisik.

Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya menyangkut masalah fisik atau jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah rohani. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap individu terdapat beberapa macam, antara lain :
> Faktor Pembawaan
Pada waktu anak lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada pada dirinya. Secara umum kemungkinan-kemungkinan potensi yang ada pada anak yang baru lahir adalah :
1. Kecerdasan
2. Bakat-bakat khusus
3. Jenis kelamin
4. Jenis ras
5. Sifat-sifat fisik
6. Sifat-sifat kepribadian
7. Dorongan-dorongan

Pada waktu dilahirkan anak telah merupakan satu kesatuan psycho-physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam kandungan ibu. Selama perkembangannya individu-individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang sesuai dengan perkembangannya itu.

Jenis kelamin dan jenis ras merupakan faktor bawaan yang dibawa oleh individu sejak lahir. Perkembangan atau fase selanjutnya tiap individu akan berbeda-beda baik dari segi fisik/jasmani maupun perkembangan rohaninya. Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa anak-anak awal dimulai ketika anak berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa anak awal perkembangan fisik anak akan terlihat lambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan anak.

> Faktor Lingkungan
Kehidupan manusia khususnya anak-anak dibutuhkan banyak berinteraksi dengan individu lainnya. Lingkunagn fisik (phiysical envirenment) banyak mempengaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut sebagai faktor exogen.
Pada anak usia ini anak anak sudah siap memasuki dunianya yakni masuk dunia kanak-kanak. Kemampuan berbicara, mobilitas, keikutsersertaan sosial yang cepat, kesemuanya mempercepat pertumbuha intelektual anak. Pada masa anak usia seperti ini telah mendapat sebagian besar perkembangan berbahasa mereka sebagai salah satu tugas belajar mereka yang penting. Kemampuan berbahasa yang dicapai akan memeudahkan mereka belajar lebih lanjut.
Faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak usia ini adalah orang tua. Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti serta menanggapi kemauan anak. Melalui berbagai komunikasi serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian seorang anak, selain itu ada pula faktor lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan anak, seperti halnya dengan kebudayan. Kebudayaan (culture) secara tidak langsung ikut mewarnai situasi, kondisi ataupun corak interaksi di mana anak itu berada. Selain faktor-faktor di atas, faktor agama juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pribadi dan kebiasaan anak. Salah satunya adalah anak mulai tahu tentang kebersihan, yakni dengan melakukan buang air di tempat yang biasa dilakukan oleh orang tuanya.
Tugas paling sulit yang sering dihadapi oleh orang tua dalam membesarkan anak adalah pada saat anak berangkat dewasa ( usia remaja / belasan tahun ). Di satu sisi anak masih berada dalam dunia kanak-kanaknya tetapi di sisi lainnya ia mulai masuk ke alam kedewasaan. Suasana peralihan seperti ini sering membingungkan para orang tua karena berubahnya sikap anak. Ia bukan anak kecil yang dapat “dikendalikan” oleh orang tuanya malah kadang cenderung untuk melawan setiap pendapat orang tuanya. Keluhan-keluhan dari orang tua seperti ini, “Aduh, Bobi membuat saya hampir gila”, “Saya khawatir dia akan jadi apa nantinya?”, sering kali terdengar.
Dua issue utama pada remaja yang terkait dengan perkembangan adalah masalah individu dan seksualitas. Umumnya para remaja mulai “menarik diri” dari banyak nilai-nilai ( values) yang selama ini didapatkannya. Pada tahun-tahun “rawan” ini para remaja malah mengambil nilai-nilai dari peer groupnya ( kelompok ) dan budaya pop yang melingkar disekitar hidupnya. Ia mulai enggan untuk bergabung dengan acara-acara keluarga dan malah lebih sering bergabung dengan teman-temannya. Ia malah bertanya, “Apa saya harus ikut?” yang sering membuat orang tua sebal.
Dalam hal seksualitas, para remaja sering menerima pesan-pesan yang beragam. Dari orang tuanya atau Agamawan ia menerima satu pesan, tetapi di lain pihak ia menerima pesan dari berbagai media seperti tv, film, teman sekelompoknya dll. Untuk itu resep jitu bagi orang tua adalah mau terbuka terhadap anak remajanya agar ia dapat menyerap pesan yang baik dan jika ia bingung ia hanya berpaling kepada orang tuanya. Bagi kita orang Indonesia, pesan-pesan relijius dan moral dapat mencegah anak menyalah artikan pesan-pesan yang berhubungan dengan masalah seksualitas tersebut. Misalnya berbagai film di tv, terutama film-film seri remaja dari luar, disitu digambarkan bahwa berhubungan intim sebelum menikah adalah sah-sah saja. Disinilah tugas orang tua untuk menyiapkan dan melatih daya serap anaknya sedini mungkin. Jika sejak awal anak diberi pengertian yang memadai baik dari aspek rohani maupun kesehatan mungkin ia akan terhindari dari pengaruh negatif. Walaupun bukan tak mungkin lingkungan di luar rumah juga dapat mempengaruhinya. Meskipun begitu bukan berarti acara-acara televisi seperti itu tidak boleh ditonton sama sekali. Ambil segi positifnya seperti pesan tentang kesetiakawanan, gotong royong, kasih sayang dll.
Meskipun dikatakan bahwa masa remaja adalah “masa-masa penuh chaos” tetapi umunya para remaja dapat melewati fase ini dengan selamat. Meskipun begitu ada beberapa perilaku yang membutuhkan perhatian orang tua seperti : nilai pelajaran yang menurun, menarik diri dari pergaulan, gangguan pola makan dan yang berbahaya adalah penyalah gunaan obat-obatan dan alkohol. Untuk kedua hal ini orang tua harus menerapkan “zero tolerancy policy” ( tiada toleransi ). Konsep egaliterisme memang menempatkan manusia sederajat tetapi bukan berarti orang tua dan anaknya selalu sederajat. Mereka sederajat dalam pengertian sebagai umat manusia tetapi dalam bidang otoritas orang tua tentu tidak sama dengan anaknya. Ini yang harus disadari oleh orang tua walaupun bukan berarti orang tua harus menjadi otoriter. Orang tua mempunyai aturan-aturan, keputusan-keputusan dimana sang anak harus menghormatinya. Jika anak remaja dan anda terlibat konflik sehubungan dengan keputusan dan aturan yang anda buat yakinkan bahwa anda tidak setuju tanpa harus menjadi tidak dihormati oleh anak anda. Jika anak remaja anda makin kurang ajar, akhiri diskusi dengan mengatakan, “Bapak / Ibu tidak menganggap kamu secara tidak hormat tetapi bapak / ibu tidak mau kamu tidak menghormati kami. Diskusi ini selesai sampai kamu dapat menghormati kami dan berpikir secara jernih!” Sikap tegas dari orang tua dapat mengajarkan anak remaja anda untuk lebih menghormati orang tuanya selain menerapkan aturan dan keputusan orang tuanya tersebut. Karena itu sikap tegas orang tua memang diperlukan untuk menjadikan pribadi anak remaja mereka lebih dewasa dan tidak salah melangkah di alam kedewasaan.

C. PERKEMBANGAN ANAK MASA PUBERTAS

Masa pra-pubertas (12 - 13 tahun)
Masa ini disebut juga masa pueral, yaitu masa peralihan dari kanak-kanak ke remaja. Pada anak perempuan, masa ini lebih singkat dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa ini, terjadi perubahan yang besar pada remaja, yaitu meningkatnya hormon seksualitas dan mulai berkembangnya organ- organ seksual serta organ-organ reproduksi remaja. Pada fase Remaja, terjadi perkembangan intelektual yang sangat pesat, sehingga seringkali remaja-remaja ini cenderung bersikap suka mengkritik (karena merasa tahu segalanya), yang sering diwujudkan dalam bentuk pembangkangan ataupun pembantahan terhadap orang tua, mulai menyukai orang dewasa yang dianggapnya baik, serta menjadikannya sebagai "hero" atau pujaannya. Perilaku ini akan diikuti dengan meniru segala yang dilakukan oleh pujaannya, seperti model rambut, gaya bicara, sampai dengan kebiasaan hidup pujaan tersebut.Ekspresi ini menunjukkan pula terjadinya proses erosi percaya diri, namun bisa pula terjadi perkembangan positif seperti meningkatnya rasa percaya diri. Selain itu, pada masa ini remaja juga cenderung lebih berani mengutarakan keinginan hatinya, lebih berani mengemukakan pendapatnya, bahkan akan mempertahankan pendapatnya sekuat mungkin. Hal ini yang sering ditanggapi oleh orang tua sebagai pembangkangan. Remaja tidak ingin diperlakukan sebagai anak kecil lagi. Mereka lebih senang bergaul dengan kelompok yang dianggapnya sesuai dengan kesenangannya. Mereka juga semakin berani menentang tradisi orang tua yang dianggapnya kuno dan tidak/kurang berguna, maupun peraturan-peraturan yang menurut mereka tidak beralasan, seperti tidak boleh mampir ke tempat lain selepas sekolah, dan sebagainya. Mereka akan semakin kehilangan minat untuk bergabung dalam kelompok sosial yang formal, dan cenderung bergabung dengan teman-teman pilihannya. Misalnya, mereka akan memilih main ke tempat teman karibnya daripada bersama keluarga berkunjung ke rumah saudara. Tapi, pada saat yang sama, mereka juga butuh pertolongan dan bantuan yang selalu siap sedia dari orang tuanya, jika mereka tidak mampu menjelmakan keinginannya. Pada saat ini adalah saat yang kritis. Jika orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan psikisnya untuk mengatasi konflik yang terjadi saat itu, remaja akan mencarinya dari orang lain. Orang tua harus ingat, bahwa masalah yang dihadapi remaja, meskipun bagi orang tua itu merupakan masalah sepele, tetapi bagi remaja itu adalah masalah yang sangat-sangat berat.

Masa pubertas (14 - 16 tahun)
Masa ini disebut juga masa remaja awal, dimana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia memang bukan anak-anak lagi. Pada masa ini, emosi remaja menjadi sangat labil akibat dari perkembangan hormon-hormon seksualnya yang begitu pesat. Keinginan seksual juga mulai kuat muncul pada masa ini. Pada remaja wanita ditandai dengan datangnya menstruasi yang pertama, sedangkan pada remaja pris ditandai dengan datangnya mimpi basah yang pertama. Remaja akan merasa bingung dan malu akan hal ini, sehingga orang tua harus mendampinginya serta memberikan pengertian yang baik dan benar tentang seksualitas. Jika hal ini gagal ditangani dengan baik, perkembangan psikis mereka khususnya dalam hal pengenalan diri/gender dan seksualitasnya akan terganggu. Kasus-kasus gay dan lesbi banyak diawali dengan gagalnya perkembangan remaja pada tahap ini. Di samping itu, remaja mulai mengerti tentang gengsi, penampilan, dan daya tarik seksual. Karena kebingungan mereka ditambah labilnya emosi akibat pengaruh perkembangan seksualitasnya, remaja sukar diselami perasaannya. Kadang mereka bersikap kasar, kadang lembut. Kadang suka melamun, di lain waktu dia begitu ceria. Perasaan sosial remaja di masa ini semakin kuat, dan mereka bergabung dengan kelompok yang disukainya dan membuat peraturan-peraturan dengan pikirannya sendiri.

Masa akhir pubertas (17 - 18 tahun)
Pada masa ini, remaja yang mampu melewati masa sebelumnya dengan baik, akan dapat menerima kodratnya, baik sebagai laki-laki maupun perempuan. Mereka juga bangga karena tubuh mereka dianggap menentukan harga diri mereka. Masa ini berlangsung sangat singkat. Pada remaja putri, masa ini berlangsung lebih singkat daripada remaja pria, sehingga proses kedewasaan remaja putri lebih cepat dicapai dibandingkan remaja pria. Umumnya kematangan fisik dan seksualitas mereka sudah tercapai sepenuhnya. Namun kematangan psikologis belum tercapai sepenuhnya.