Selasa, 06 November 2012

Persepsi Saya, Curhatan Saya (cerita ga jelas)


Jadi kemarin ceritanya lagi bebenah kamar. Dan saya baru sadar bahwa ada beberapa barang yang belum sempat saya “eksekusi”. Beberapa barang yang memang sengaja saya simpan rapih, tapi sekarang dibuat “terlihat” lagi. Yap, mama yang simpen disana. Dan itu bikin saya ngenes setiap kali liatnya. Beberapa minggu kebelakang sempet ada obrolan sama mama tentang barang-barang itu. Waktu saya tanya, “ma, kenapa barang ini harus disimpen disini?” mama jawab, “itu masih bagus, sayang kalo harus disimpen. Walaupun kamu ga suka sama orang yang ngasihnya, coba buat menghargai kenangan yang ada didalamnya” kira-kira seperti itu kata-katanya. Dan saya mulai berpikir tentang “menghargai kenangan”. Hmm, mungkin setiap kenangan memang harus dihargai. tapi, apakah hanya dengan cara itu menghargai kenangan? Membiarkannya tetap terlihat? Selalu ada pertimbangan dalam menentukan baik atau tidaknya sebuah kenangan untuk tetap “dikenang”. Tapi membiarkan kenangan buruk tetap berlarian dikamarmu, menurut saya itu salah satu upaya pesakitan.  Cukup membiarkannya menjadi kenangan, ambil pelajaran, dan jangan mengulangi kesalahan yang sama menurut saya itu cara terbaik untuk menghargai kenangan buruk saya.

Buruk. Yap, sangat buruk. Kenapa buruk? Karena sakitnya gabisa dilupakan.  Seseorang yang meninggalkan saya pada saat saya sangat mencintai dan saya merasa bahwa saya amat dicintai. Seseorang yang memang tidak membuat saya mati, tapi lukanya membuat saya tidak bisa berjalan seperti biasa lagi. Haha, sakit banget kayanya ya? Memang sakit. Mungkin dia punya alasan atas apa yang dia lakukan pada saya. Tapi dia tidak pernah menjelaskan alasan itu dan yang saya tahu pada saat itu saya ditinggalkan tanpa sebab. Lalu, apa masih terpikir untuk membuat usaha pesakitanmu sendiri? Tidak. Cukup jadi masa lalu aja. Maybe I have to go through the worst to get the best. But looking back, looking to the worst things in the past will never change anything. Isn’t it? just once to remember and make it a “lesson” for my whole life.

*dan hari ini barang2 itu sudah lenyap :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kenangan tidak akan bisa dilupakan, terlebih itu berasal dari seseorang yg pernah kita sangat cintai, dan kita merasa dicintai olehnya, jgn pernah melupakan sebuah kenangan, baik yang membahagiakan ataupun yg menyedihkan, jadikan yg membahagiakan sebuah motivasi, jadikan yg menyedihkan sebuah pelajaran hidup.
msh ada masa depan yg jauh lebih baik yang bisa kita ciptakan dengan org yang tepat, akan ada ssorg yg mampu menutup luka kita, menyatukan lg serpihan hati yg pernah hancur, menerima apapun sgala kondisi kita tak peduli bgmanapun itu :)

INDRI T. LESTARI mengatakan...

:')